20 Maret, 2009

SNMPTN

Mungkin coretan saya ini tidak begitu berarti buat semuanya. Tapi saya rasa coretan saya ini bisa membantu teman-teman yang ingin masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur SNMPTN.
Disini saya akan berbagi pengalaman saya mengenai persiapan untuk menghadapi ujian SNMPTN sampai akhirnya saya bisa masuk Teknik Informatika ITS.
Sebenarnya, kita tidak perlu takut atau minder untuk mengikuti SNMPTN. Apalagi jika kita sudah sering latihan dan try out. Memang saya dulu juga begitu, sangat minder untuk ikut. Tapi, sejak menginjak kelas XII saya pun semakin meyakinkan diri saya untuk ikut SNMPTN. Bahkan saya pun rela tidak ikut tes PMDK Unair demi mewujudkan cita-cita saya untuk masuk di Teknik Informatika ITS.
Awal kelas XII, di sekolah ada try out SPMB dan saya coba ikut dan hasil yang saya dapatkan tidak terlalu memuaskan, cuma sekitar 30 padahal passing grade untuk Teknik Informatika sekitar 50. namun,
saya tidak patah semangat dan semakin lama saya pun semakin rajin belajar. Dan pada try out yang selanjut-selanjutnya, nilai saya pun menunjukkan peningkatan.
Menjelang UAN, saya juga sangat pesimis karena saya sangat lemah di bidang Fisika. Setelah UAN saya ikut program intensif di salah satu bimbingan belajar yang ada di kota saya, Mojokerto. Pada saat intensif inilah puncak semangat saya untuk semakin rajin belajar. Pada try out pertama, nilai saya sangat kurang memuaskan, Cuma sekitar 28. bayangkan saja, SNMPTN kurang 7 minggu tapi nilai saya masih sangat rendah sangat mengecewakan bukan?. Namun saya masih tetap semangat karena masuk Teknik Informatika adalah impian saya.
Hari demi hari pun berlalu, pengumuan hasil UAN pun tiba. Saya sangat takut karena kemampuan fisika saya sangat lemah, jadi saya takut saya tidak lulus. Dan pada waktu wali kelas saya mengumumkan bahwa semua siswanya lulus saya sangat bersyukur. Meski nilai UAN saya kurang memuaskan saya tidak berkecil hati karena impian saya adalah masuk Teknik Informatika ITS. Semakin lama, alhamdulillah nilai try out saya semakin menunjukkan peningkatan. Namun, saya masih kurang puas karena pada waktu mengikuti program intensif saya juga punya keinginan untuk mendapatkan nilai terbaik pada waktu try out. Karena dari awal try out yang mendapatkan nilai terbaik selalu teman satu sekolah saya yang sekarang kuliah di STAN. Namun,sampai akhir program intensif saya masih belum bisa mengejarnya dan saya pun harus puas berada di belakangnya setiap kali try out. Meskipun begitu, saya cukup puas, karena akhirnya nilai saya bisa mencapai 50.
Ketika, program intensif berakhir, saya pun semakin siap untuk mengikuti SNMPTN. 2 hari menjelang waktu pelaksanaan saya berangkat ke surabaya untuk melakukan survei tempat dan persiapan terkhir. Hari pertama di surabaya, saya mampir ke tempat kos senior saya waktu SMA. Disana, saya mendapatkan banyak saran dan masukan untuk menjalani tes. Dan yang paling saya ingat adalah pesan salah satu teman senior saya untuk membawa jam tangan pada waktu ujian. Karena bukan tidak mungkin jam di tempat ujian rusak atau bahkan tidak ada jam dindingnya.
Hari pelaksanaan pun tiba, dan saya pun berangkat dengan semangat yang tinggi. Sebelum berangkat saya sempatkan mampir ke masjid untuk sholat dluha lebih dulu. Setelah itu,saya langsung menuju tempat ujian. Sesampainya di tempat ujian, saya sangat deg-degan. Apalagi melihat semua peserta yang kelihatannya sudah sangat siap semuanya. Tepat Pukul 7.15 semua masuk ruang ujian untuk mengisi identitas diri. Tepat sebelum pukul 7.30, jam dinding di ruang ujian pun berhenti berdetak dan saya pun sangat bersyukur karena saya sudah bersiap-siap membawa jam tangan sebelumnya.
Tepat pukul 08.00 ujian hari pertama dimulai dan tepat pukul 10.30 ujian hari pertama selesai dan saya pun cukup kecewa dengan haslinya karena Matematika dasar ada 4 soal tidak bisa. B.Indonesia dan B.Inggris pun saya kurang yakin. Namun, saya tetap semangat karena masih ada hari kedua.
Besoknya, ujian dilakukan pada pukul 7.30 karena para peserta sudah siap di tempat setengah jam sebelumnya. Detik demi detik pun berlalu dan waktu pun menunjukkan pukul 10.00 dan ujian hari kedua pun berkahir. Dan sama halnya seperti hari pertama, hasil yang saya dapatkan saya rasa sangat kurang memuaskan dan saya pun semakin pesimis untuk bisa lolos masuk ke Teknik Informatika ITS.
Hari-hari pun berlalu dengan penantian dan suatu ketika saya berinisiatif untuk mencoba mencari kunci jawaban SNMPTN di internet untuk saya cocokkan dengan hasil pengerjaan saya. Dan alhamdulillah nilai yang saya dapatkan lebih dari 50. Namun, kunci tersebut belum tentu benar100% jadi saya masih terus menanti hari pengumuman hasil SNMPTN.
Hari pengumuman pun tiba dan saya pun bersiap-siap untuk melihat hasilnya melalui internet. Sebelumnya, ada informasi bahwa hasil akan diumumkan pada pukul 24.00, namun ternyata saya mendapat informasi dari teman saya bahwa hasilnya sudah dapat diakses mulai pukul 18.00 dan saya pun bergegas pergi ke warnet untuk melihat hasilnya. Setibanya di warnet, saya mencoba menguatkan hati saya apabila saya gagal lolos SNMPTN. Namun,hasil yang saya dapatkan sangatlah menggetarkan hati saya. “Selamat anda di terima di Teknik Informatika Institut Sepuluh Nopember Surabaya” begitulah kira-kira kalimat yang saya baca di website. Saya sangat bersyukur akhirnya impian saya untuk kuliah di Teknik Informatika ITS pun terwujud.

0 komentar:

 

Proud to be

So far

Society Blogs - BlogCatalog Blog Directory

Proudly part of

The New Episode of Life Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template
back to top